Powered By Blogger

DERMAGA HATI

Titian Tintaku

Titian Tintaku

Rabu, 06 Februari 2013

sekedarrrrr.. “meraba2 aja” mgkn, meraba catatan tahun 2009 saat lebaran.


MUTIARA PENAWAR RINDU


Kenangan masa lalu masih tersimpan dalam sebuah cttn kecil, catatan itu begitu tak beraturan seperti putaran roda gila dalam sebuah garden kendaraan. Mata ini sprit peduli menatap dalam sinar temaram bohlam lampu yang kekuningan pada permukaan lembaran catatan yg sedikit usang oleh zaman. Namun aku merasa catatan itu masih begitu terang, ketika anganku masuk kedalam ingatan itu. Mski catatan itu tak lagi utuh, terkoyak dan lapuk. Kelapukan itulah yg selama ini terus menggerogoti jiwaku, ingin rasanya memulihkan kembali jiwa yang sudah rusak separuh oleh masa lalu.

Pikiran ini begitu dalam menancapkan kenangan yang membayangi sukma, waktu itu kau berucap “ngapain mas kesini ?” aku ingin kau kembali, tapi kau tdk sudi kita brsama lagi. Bukankah ini salah kita bersama ? sinar mataku nanar padam, ibarat siang bagai malam yang kelam. Hambar terasa menampar perasaanku, “ hidup memang harus memilih”. Sketika terucap saat brbgai macam fregmentase kata yang memusat dalam benakku, yang bgtu saja keluar dari mulutku yg bersimbah noda bagai air bekas cucian yang memenuhi lidahku. 

“rindu lengkung bawah lengkung alis mata, tempat kau menambatkan cinta”, begitu terngiang dalam daun telinga yg selama ini jauh dari nada-nada manja. “terulang”, ingin ku trbang ke masa silam dalam kerlingan bunga-bunga malam yang memanja dia tas genting kaca. Kerlipannya bgtu menggoda, kesetiaannya kepada sang malam sungguh terjaga, namun kini “kau punah setia” ketika rindumu pudar dalam lena. Sehingga kau membuat garis pemisah yang terbentang sangat dalam dan mengekangku. Sehingga tak mudah aku menggapai dirimu. 

Kini ruang tamu serasa asing, jauh dari masa silam. Sedangkan kedatanganku adalah dalam prjalanan waktu panjang berbekal canda dan tawa darimu, kau titipkan rindumu untuk aku masuk kedalam ruang tamu ini lagi. Utk menengok jejak senyummu tatkala kau memikirkanku, melihat tangismu saat kerinduanmu kau alamatkan padaku. “dan rindumu pun telah sampai” dan aku sengaja tuk membalasnya, namun kini “mesti kemana rindu ini aku alamatkan ?” dalam tarikan napas lepas tanyaku.

Bgtu sakit sukma ini sakit, “knpa kau ini dik ?” lelah batinku brtanya dengan mulut tak lagi mampu bersuara, kau hanya sendiri mengisak tangis yang aku tak mengerti. Tak kuasa duka luka batin yang merobek pikir lalu  berkelebat ke sanubari yang terdalam. “kenapa begini akhirnya”..  

kau yang beraut wajah mendung merunduk,  tidak ada yang perlu di maafkan sktika terucap dalam bibi mungilmu.” dulu.. aku begitu di gelayuti ke kalutan, banyak jemari-jemari kehidupan yang memetik permasalahan, tangan-tangan keadaan yang memaksaku untuk melupakanmu”. “Aku aku butuh kasih sayang mas,,” di bekasi aku hidup sendiri. Ikatan suci itu sprtinya terlalu berat bagiku.. kau terlalu baik untukku mas. Mungkin ini yang terbaik, terlalu mahal kebaikanmu selama ini. Aku akui, aku dulu yang berlutut di hadapanmu. Kau yang mengulurkan tanganmu, kemudian mengajakku utk menghapus air mata yg mengaliri kehidupanku, keluargaku. Begitu harum bisikanmu, begitu bening apa yang kau tegukkan dalam jiwaku, aku merasa sbg gadis yg bgtu beruntung krn telah memilikimu…

waktu syawal terbuang dalam perasaan yang suram, kejanggalan sikap dan ucapan trlihat memainkan pandangan. Ia pun berlari kedalam kmdian tertelan mulut kamar bersama sayup-sayup sauara bisik-bisik kadang hilang dan tenggelam. Senyap tiada bisik angin, tiada decak cicak, tiada trdengar suara pintu kamar terbuka, hanya suara degup jantung yang merusak heningnya malam. Di ambang pintu kamar seseorang berhenti memegang korden batas pemisah ruang, “sing sabar nak..” badannya yg gemetar dan susah aku gambarkan. Tanganku langsung merengkuh bahunya, “ibu sakit ?”. “iya nak, aku memikirkan kalian”. Kata yg tak terlukis krna bgtu menyedihkan dgn suara lirih dan bergetar.

……………………………………………………………………………………………………………………………
Fuieeeeeh, cuieeeh.. bener2 yak, nulis cerita menguras energy en bikin tegang atas bawah. Ahirnya klimax’s alias antuk, cepet bikin laperrrrrrrrrrr. ML duyu aaaagh.. “makan lagi” mksd’a. hehehehehehe, pareeeeeng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar