Powered By Blogger

DERMAGA HATI

Titian Tintaku

Titian Tintaku

Rabu, 06 Februari 2013

BUNGA SEDAP MALAM

MUTIARA PENAWAR RINDU

Teringat sebuah lirik lagu,”untuk sebuah nama, rindu tak pernah pudar”. Mgkin dulu.. belum menyadari pahitnya rasa rindu, apalagi brpikir untuk takut kehilangan dan mengerti apa arti kehilangan. Bahkan tak trlintas brpikir utk saling manyayangi. Tapi, masih saja ku meyakini bahwa cintamu melebihi asap yg setia kepada bara api, sprti lautan yg setia terhadap rasa asin. Sperti bayangan yg yang selalu ada bagi tuannya. Sangat disayangkan sekali, “cinta tak memihakku”.. apa mgkin aku trlalu prcaya sgla rintihanmu? Ap aku yg terlalu berharap padamu. Mgkn jawabannya adalah “keAajaiban”.

Aku sendiri mencumbui gelisah, ku duduki teras rumah kurasakan ada yang menggerayangi aku, siapa lagi kalo bukan udara dingin dan keresahan. Ya maklum saja si mentari sudah berlalu dari sorotan mataku, di ikuti aroma jingga langit dan semaikin kelam. Sedikit aku menggerutu “ngapain aku disini ?”. menunggu barangkali ada malaikat yang meronda di pelataran rumahku, dan aku ingin memesan bidadari syurga utk skdr menemaniku mungkin.. rasanya nyaman juga diam termangu. Dan aku spertinya semakin lama semakin betah saja. Mataku terus bergerak, melirik kesamping kanan kiri, kebelakang. Clingak-clinguk sprit orang hilang, sprti ada yang mengawasiku dari tadi. Kembali kutolah toleh kiri kanan sprti tdak ada siapa2. swktu menoleh keatas.. O, ternyata kamu to? Ada sang bulan yang mengintaiku di balik mendung yang pekat. Kembali termangu aku menatapnya, bibirku merekah perlahan2 tersenyu sprti orang gila, atau emang aku sudah gila. (beuh) org gila memang seribu pola rupanya.. ada yang gila kecil, gila besar, atau sekedar gila-gila saja. Upzzz.. jangan bilang aku ini apa?.

Rembulan begitu sadis, tersenyum dan menghilang. Hanya menimbulkan kekecewaan. “kenapa begtu cepat kau menghilang karna mendung?” seandainya ada malaikat yang menghampiriku, serta menggapaiku dan mengajakku pergi dari kesengsaraan ini. Datangnya Langit malam yang padam, menjemput  dengan jutaan rasa rindu yang mencabik-cabik tulang rusukku. Mengoyak luka yang dulu hilang berganti perih yang teramat sangat. Kaki ini masih menginjak pusara rindu yang teramat dalam padamu.. bulan. Berharap kau dating memelukku, menyentuh lembut dadaku sprti saat yg kita lakukan dulu. Ketika itu Seakan kau mendengar degup jantungku, yang bernada rindu.

“Setiap catatan rindu, itulah namamu”. Tentangmu, ku ukir dalam jeratan rasa rindu, namun semua telah mengandung kata luka, semua mengerang rasa duka, smw yang meruangkan kata asa, smw kata yang mengandung percuma. Mski smw masih trcampur simpul asmara yang terpendam. Bukankah kita prnah berspakat kan menyangga bersama, bukankah dgn bersama jauh akan lebih ringan dan lebih baik daripada sndir? Itulah mengapa tercipta tulisan ini, sehingga kau mengerti.

Mgkin kau telah memahami sesuatu yang tk pernah aku bisa mengerti, “aku tak pantas utkmu” bgtu katamu. Tak pantas kah aku mksdmu? Krna kau lahir dari keluarga yg mampu. Sdgkn aku tak pantas utkmu krna srba kekurangan dlam hidupku. Ea.. skdr basa-basi yang memang terlalu basi aku telan mgkin. Kelebihan dan kekurangan, isi mengisi dan melengkapi. Tp ini bukanlah dalih tuk mcari simpati. Kelemahan dan kekuatan, bagiku kelemahan adalah kekuatan. Itu kunci utk bs menapakkn kaki di atas langit. Tapi jangan pernah berharap dan berfikir, di langit masih ada ruang utk kau menghembuskan nafasmu!! Jika itu dalihmu “aku tak pantas untukmu”. Aku tahu, kau ingin mcri yang lebih itu saja sudah cukup dengan tanpa prlu bermain perasaann.

Angin malam sprti jarum yang menusuk tulang belulang, terasa ngelu kaku sampai ubun2 kepalaku. Justru angin malam yang mengajakku berjalan2 menelusuri perkebunan singkong belakang rumah. Di situ ku melihat tanaman bunga sedap malam yang sedikit membetoti isi kepalaku. Begitu seminya bunga itu di malam hari, bukankah bunga tidak akan tumbuh dalam dalam kegelapan? Aku sadar, bahwa ini bukanlah kegelapan. Ternyata cinta yang selama ini aki tabur adalah salah. Maka jika benar maka saat cinta itu bersemi ttak akan ada yang mampu menghalangi.
…………………………………………………………………………………………………………………………….ZJHFKAASAWQERFWZXXZADFFAPASOASDFJGLBNQW, waduuuuuch…..!!! Gmna nie, jariku masih betah manari2 mmengikuti iirama hati. Mw gmn lgi player di otak lg trouble gieniee..(sbnr’a ud darie doeloe kaleee). mgkin dgn bersntai sejenak menikmati secangkir kopi kembali muncul inspirasi.. S.R.U.F.U.U.U.U.U.U.T,,, EACH !!. mantab  coffe’a..
Ngemeng2 soal koffie, pahit namun nikmat. Jdi ke inget lagi nie tulisanku ea.. kira2 3 tahun baheulak lagh, sama kopi juga wacananya. End ada tapinya lho.. tapi kopi itu ku sajikan kpda someone, sebut saja “bulan”. Mw tw racikannya ? okre degh nie :
terima kasihlah,
telah sudi
minum kopiku.
tahukah kau,
kopi* ini ku tanam sendiri
benihnya ku pilih dari tujuh ladang**
ku semai tujuh purnama
ku sirami air dari tujuh kali***
ku tuai dengan tujuh basmalah (hajat).
============
maaflah
jika kopi ini terlalu pahit,
namun perjuangan ini,
lebih pahit.
hemmmm.. apes bener yah nasib gw yak? Mw bahas nie gk ea.. males bgt kyak’a dech.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar